SMAN 15 Padang Masa Pandemi Covid -19 Di Edukasi Tentang Kebencanaan
SKJenius Time line,Padang ---" Menurut Keppres ini, penanggulangan bencana nasional yang diakibatkan oleh penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dilaksanakan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 7 Tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 9 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Keputusan Presiden Nomor 7 Tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) melalui sinergi antar kementerian/lembaga dan pemerintah daerah. Gubernur, bupati, dan wali kota, menurut Keppres ini.
Sebagai Kepala SMAN 15 Padang,Yul Ardi S.Pd,MM.di dampingi wakilnya mendukung Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di daerah, dalam menetapkan kebijakan di daerah masing-masing harus memperhatikan kebijakan Pemerintah Pusat. “Keputusan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan,” bunyi Diktum KEEMPAT pada Keppres yang ditetapkan Presiden tanggal 13 April 2020.
Oleh sebab itu SMAN 15 Padang merupakan sekolah menengah atas negeri yang ada di Padang, yang beralamat di Jalan Limau Manis, Kec. Pauh, Padang, Sumatra Barat membuka diri bagi Taruna Siaga Bencana yang selanjutnya disebut TAGANA adalah suatu organisasi atau gugus tugas berbasis masyarakat yang berorientasi di bidang Kesejahteraan Sosial untu menangani penanggulangan bencana.
Untuk meningkatkan kesadaran terhadap ancaman bencana sejak usia dini, Taruna Siaga Bencana (Tagana) Dinas Sosial Provinsi Sumbar memberikan edukasi tentang kesiapsiagaan bencana di SMA Negeri 15 Padang.
Yul Ardi mengatakan bahwa dasar kegiatan Tagana Masuk Sekolah (TMS) mengacu pada SE bersama menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 4 tahun 2019 dan menteri sosial nomor 1 tahun 2019.
"Program ini untuk menyiapkan dan meningkatkan kesadaran terhadap ancaman bencana bagi usia dini," ucapnya.
"Tagana Masuk Sekolah menargetkan pelajar mempunyai pengetahuan tentang bencana, potensi dan upaya pengurangan risiko bencana pada tingkatan yang paling sederhana. Dengan begitu mereka mampu menyelamatkan diri sendiri dan evakuasi sederhana bila terjadi bencana," tambahnya.
Ia juga menyampaikan tujuan dari TMS itu sebagai upaya memperkenalkan jenis bencana kepada siswanya agar sigap dan tanggap terhadap kemungkinan adanya bencana di sekitar lingkungannya.
“Edukasi dilaksnakan supaya mereka paham cara menghadapi bencana,” ucapnya.
Intervensi diperlukan untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 serta mengakhiri pandemi dengan lebih cepat.
Intervensi dalam penerapan 3M (Memakai masker dengan tepat, Menjaga jarak serta hindari kerumunan, dan Mencuci tangan pakai sabun) penting dilakukan karena terbukti ampuh mencegah penyebaran COVID-19.
Selain itu, intervensi juga dilakukan dengan memicu kekebalan tubuh melalui pemberian vaksin (vaksinasi). Pemerintah Indonesia berkomitmen hanya menyediakan vaksin yang aman dan lolos uji klinis sesuai rekomendasi WHO.jelas Yul ardi.(Mislinda)