Type Here to Get Search Results !

Tim Klewang Polresta Padang kembali Tangkap Dua DPO Pencurian Dengan Kekerasan

 

Tim Klewang Polresta Padang kembali Tangkap Dua DPO  Pencurian Dengan Kekerasan


 

SKJenius Timeline ,Padang - Kepolisian Resor Kota (Polresta) Padang, Sumatera Barat (Sumbar) kembali menangkap dua pelaku pencurian dengan modus memberikan tumpangan mobil kepada calon korban pada Jumat (11/2).

Mereka adalah E (63) panggilan Man Lambok, dan MN panggilan Mamaik (44), bagian dari komplotan AS (37) yang telah ditangkap polisi terlebih dahulu di Padang pada Rabu (10/2) malam.

"Kedua pelaku kami tangkap tadi pagi, saat pengembangan kasus mereka melakukan perlawanan sehingga diambil tindakan tegas terukur dengan menembak kaki," kata Kepala Satuan Reserse Polresta Padang, Kompol Rico Fernanda di Padang, Jumat.

Ia mengatakan kedua pelaku di dua tempat terpisah yang berada di luar Kota Padang, dimana E alias Man Lambok ditangkap di kediamannya di Perumahan Villa Jaya Kambang, Kecamatan 2x11 Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman.

Sedangkan MN panggilan Mamaik ditangkap polisi di daerah Olo Bangau, Kelurahan Ketaping, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman.

"Usai ditangkap keduanya langsung dibawa ke Kota Padang untuk menjalani proses hukum dan langsung ditahan," katanya.

Ia mengatakan dari penangkapan pelaku itu polisi mengamankan satu unit mobil minibus yang dirental oleh pelaku untuk melakukan aksi pencurian.

Rico menerangkan ketiga pelaku adalah komplotan pencuri dengan modus memberikan tumpangan mobil kepada calon korban.

"Dari hasil interogasi terhadap pelaku terungkap bahwa sejauh ini ada delapan warga yang sudah menjadi korban," ungkap Rico.

Ia mengatakan awalnya pelaku yang beraksi sebanyak tiga orang itu akan berkeliling dengan mobil dengan tujuan mencari calon korban.

Setelah mendapatkan calon korban, salah seorang pelaku akan turun mendekati korban dan berpura-pura kenal. Kemudian menawarkan untuk mengantarkan korban pulang.

Berikut TKP perbuatan pelaku Lambok dan Mamaik.

Bersama melakukan pencurian dengan kekerasan dengan pelaku utama Ade di atas mobil perjalanan antara Lubuk Buaya – Pariaman terhadap seorang perempuan dengan mengambil dompet dan atm kerugian sekitar Rp3,5 juta.

Bersama melakukan pencurian dengan kekerasan dengan Ade di atas mobil perjalanan antara Basko –Lubuk Alung terhadap korban seorang perempuan dengan mengambil emas (kalung) dan uang tunai dengan total kerugian Rp4,5 juta.

Bersama melakukan pencurian dengan kekerasan dengan Ade di atas mobil perjalanan antara UNP – Tabing korban seorang mahasiswi dengan mengambil hp andorid total kerugian Rp900.

Bersama melakukan pencurian dengan kekerasan dengan Ade di atas mobil perjalanan antara Tunggul Hitam – Tabing korban seorang bapak bapak dan mengambil dompet yang berisikan uang tunai Rp600.

Bersama melakukan pencurian dengan kekerasan Ade di atas mobil perjalanan antara Ps Lubuk Buaya – Kayu Kalek terhadap seorang ibuk ibuk dengan mengambil uang Rp300.

Bersama melakukan pencurian dengan kekerasan dengan Ade di atas mobil perjalanan antara Air Tawar – Lubuk Alung korban seorang ibuk-ibuk  dengan mengambil kalung emas kerugian Rp600.


Setelah korban masuk ke dalam mobil, barulah pelaku melancarkan aksinya dengan melakukan kekerasan, serta pengancaman agar korban menyerahkan uang serta perhiasan yang dimiliki.

Seperti yang dialami oleh salah satu korban berjenis kelamin perempuan bernama Erni pada 16 Juni 2021, ketika ia sedang berdiri di Simpang Brimob.

Tidak hanya merampas uang dan perhiasan emas milik korban, pelaku juga sempat memukul serta mencekik korban ketika berada di dalam mobil.

Setelah berhasil merampas uang serta benda berharga, lalu pelaku menurunkan korban begitu saja di pinggir jalan.

Rico mengatakan dari delapan kasus yang diakui oleh pelaku, tujuh korban di antaranya adalah perempuan. Sedangkan satu lainnya adalah pria lanjut usia (lansia).

"Ditenggarai pelaku ini memang menargetkan perempuan sebagai sasaran utama," katanya.

Selain itu juga terungkap rute yang biasa dilalui oleh pelaku untuk beraksi adalah dari kawasan Air Tawar hingga daerah batas Kota Padang dengan Kabupaten Padangpariaman.”Ujar Rico.(Linda)