BAKAT
Psikologi Pendidikan
Bakat adalah kemampuan khusus yang menonjol dari berbagai jenis yang dimiliki seseorang. Soeparwoto, dkk (2006:92) menjelaskan bahwa bakat (aptitude)diartikan sebagai kemampuan alamiah untuk memperoleh pengetahuan ketrampilan baik yang bersifat umum (misalnya, bakat intelektual) maupunkhusus (bakat akademis Khusus).
Adapun jenis-jenis bakat yang lain digolongkan menjadi lima bidang diantaranya yaitu :
a. Bakat akademik khusus
Misalnya bakat untuk memahami konsep yang berkaitan denganangka-angka (numeric), logika bahasa (verbal ), dan sejenisnya.
b. Bakat kreativitas-produktifitas
Artinya bakat dalam hal menciptakan sesuatu yang baru, misalnya menghasilkan program komputer terbaru, arsitektur terbaru, dan sejenisnya
c. Bakat seni
Misalnya mampu mengaransemen musik yang digemari banyak orang, menciptakan lagu dalam waktu yang singkat, dan mampu melukis dengan indah dalam waktu yang relatif singkat
d. Bakat psikomotorik, Seperti sepak bola dan bulu tangkis.
e. Bakat sosial
Antara lain mahir melakukan negosiasi, menawarkan suatu produk, berkomunikasi dalam organisasi, dan mahir dalam kepemimpinan.
Faktor yang Mempengaruhi Bakat
Faktor-faktor pendukung pengembangan bakat terdiri atas dua faktor, yaitu faktor internal dan ada faktor eksternal.
1. Faktor Internal
Faktor kepribadian, yaitu keadaan psikologis dimana perkembangan potensi anak tergantung pada diri dan emosi anak itu sendiri. Hal ini akan membantu konsep serta optimis dan percaya diri dalam mengembangkan minat dan bakatnya.
Faktor bawaam (genetik), merupakan faktor yang mendukung perkembangan individu dalam bakat sebagai karkteristik yang diwariskan orang tua kepada anak dalam segala potensi melalui psikis, yang dimiliki individu sejak lahir.
Faktor interest (minat), suatu bakat tidak akan berkembang dengan baik apabila anak yang bersangkutan tidak memiliki minat terhadap bakatnya. Contohnya, anak dengan bakat musik tidak akan berkembang tanpa ia memiliki ketertarikan terhadap irama dan nada. Apabila hal ini terjadi, maka orang tua perlu memberikan dorongan yang lebih pada anak agar bakat anak bisa terasah secara optimal. Kalau tidak mendapat dukungan dari orang tua atau dibangkitkan minatnya, bakat yang dimiliki anak tidak akan berkembang. Bisa saja anak tersebut agak lambat untuk mengembangkan kemampuannya, terutama ketika menyadari bahwa ia mempunyai bakat dalam bidang tertentu.
Motivasi, selain minat bakat juga dipengaruhi oleh motivasi. Bakat anak kurang berkembang atau tidak menonjol apabila ia tidak memiliki motivasi atau dorongan dari dalam dirinya sendiri untuk mengembangkan bakatnya tersebut. Motivasi berhubungan dengan kuatnya daya juang anak untuk mencapai suatu sasaran tertentu. Jika kurang motivasi untuk menjadi olahragawan, maka seorang anak dengan bakat sepak bola, menghadapi rintangan kecil saja dalam belajar sepak bola akan menghilangkan semangatnya berlatih.
2. Faktor Eksternal
Lingkungan keluarga, merupakan unit atau satuan masyarakat yang terkecil sekaligus merupakan suatu kelompok kecil dalam masyarakat. Tidak dapat di pungkiri bahwa kelurga tidak hanya terbatas selaku penerus keturunan saja, tetapi juga melahirkan individu yang memiliki bakat yang luar biasa dalam keluarga. Di samping itu, manusia sebagai individu selalu berada di tengah-tengah kelompok individu. Proses individu untuk menjadi pribadi yang berbakat bukan hanya bergantung pada dirinya semata namun juga pengaruh lingkungan masyarakat sekitarnya. Sehingga bakat juga sangat dipengaruhi oleh lingkungan keluarga dan lingkungan sekitarnya untuk memperoleh prestasi yang benar.
Lingkungan sekolah, di mana sekolah sendiri merupakan tempat belajar turut mempengaruhi tingkat keberhasilan dalam belajar, karena apabila bakat dikembangkan di lingkungan sekolah akan mendapat pengaruh yang baik untuk memperoleh prestasi yang gemilang.
3. Usaha Guru untuk Mengenali dan Mengembangkan Bakat
Dalam hal akademik maupun non akademik, prestasi berarti hasil yang dicapai dari yang telah dilalukan, dan diajarkan. Prestasi banyak digunakan di dalam berbagai bidang dan diberi pengertian sebagai kemampuan. Bakat apabila di kembangkan dengan sungguh-sungguh akan menghasilkan prestasi yang luar biasa. Oleh karena itu, guru sebagai pendamping siswa memiliki peran yang sangat penting.
Tenaga pengajar memiliki tanggung jawab yang perlu diperhatikan dalam membimbing dan mengarahkan bakat siswa sesuai dengan bidang yang diminati baik dalam kegiatan pembelajaran bidang akademik maupun di luar akademik. Dalam hal ini kemauan berupa bakat ini dibawa sejak lahir, di mana masing-masing nak ini memiliki bakat yang berbeda-beda. Sebagai contoh, ada anak yang memiliki bakat dibidang musik, ada di bidang olahraga dan ada yang di matematika serta yang lainnya. Sehingga dalam hal ini peran seorang pengajar sangat penting untuk mengarahkan sehingga mencapai keinginan yang ingin dicapai dalam hal akdemik maupun non akademik.
Munandar (1992) mengemukakan beberapa peran guru dalam mengembangkan bakat dan kreativitas pembelajar, sebagai berikut:
Guru adalah model atau contoh perilaku dan tindak-tanduk pembelajar. Apa yang dilakukan guru di kelas dan di sekolah sangat berpngaruh terhadap perilaku pembelajar. Guru sebagai tokoh tidak harus bersikap mata tahu tentang sesuatu tetapi menyadari keterbatasannya.
Guru menghargai kreativitas pembelajar, yakni bersikap terbuka terhadap gagasan-gagasan baru pembelajar dan terhadap perbedaan yang ada disekolah. Untuk itu, ia juga bersikap menerima dan menunjang potensi pembelajar.
Guru menyediakan pengalaman, kondisi, dan situasi belajar yang berbeda. Hal ini untuk menghindari kebosanan atau suasana monoton di kelas. Di samping membuat pembelajar lebih kreatif untuk menerima keadaan-yang baru.
Guru memberikan struktur dalam mengajar, utamanya bagi para pembelajar yang baru masuk sekolah. Hal ini agar pembelajar tidak merasa bingung, gugup, atau takut dalam pelaksanaan kegiatan kelas. Sikap ini juga melatih pembelajar untuk dapat secara kreatif beradaptasi dengan hal-hal yang terprosedur, mengambil bagian dalam merencanakan pekerjaan sendiri dan pekerjaan kelompok.
Guru memberikan pelayanan dan bantuan dikelas dan juga diluar jam kelas melalui bimbingan dan arahan terhadap hal-hal yang dibutuhkan pembelajar.
Daftar rujukan
A. B. (2018). Pengaruh Bakat dalam Pencapaian Prestasi Belajar. Ash-Shahabah, 4(2), 204-208. Retrieved September 14, 2021
Hanafie, N. K., & Amin, F. H. (2018). Bakat dan Kreativitas Pembelajar. Prosiding, 04(1). Retrieved September 14, 2021
Magdalena, I., Fatharani, J., Oktavia, S. A., & Amini, Q. (2020, January). Peran Guru dalam Mengembangkan Bakat Siswa. Pandawa : Jurnal Pendidikan dan Dakwah, 2(1), 61-69. Retrieved September 14, 2021
Sari , R. S., & Suhaili, N. (2020, October 01). Bakat Terhadap Motivasi Belajar Siswa dalam Proses Belajar dan Pembelajaran. Ensiklopedia of Journal, 2(5), 140-146. Retrieved September 14, 2021