Type Here to Get Search Results !

DPC HIMNI Kota Padang Di Lantik Junjung Tinggi Harmonisasi

 DPC HIMNI Kota Padang Di Lantik Junjung Tinggi Harmonisasi






SKJenius Timeline, Padang -----Kehadiran organisasi HIMNI (Himpunan Masyarakat Nias Indonesia )  di Kota Padang  Di iringi tarian penyambutan dan tari sekapur sirih bukanlah sesuatu yang baru, namun kehadiran  HIMNI ini tentu akan m-enambah warna  dan merupakan sebuah  suku masyarakat yang memiliki pluralisme yang sangat kuat namun senantiasa menjunjung tinggi harmonisasi.


Dalam pelantikan pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Kota Padang periode 2022-2027,  yang di lantik oleh Sekjen  DPP HIMNI , Otoli Zebua, S. TH, adalah Iman Jaya Harefa S. Pd. MM. Minggu   26 Juni 2022 menyampaikan pesan, kehadiran HIMNI harus menjadi organisasi pemersatu kebergaman.


Disebutkan,  Sekjen HIMNI Bangsa Indonesia adalah bangsa yang sangat kaya yang dipengaruhi oleh wilayah yang sangat luas


"Tak ubahnya Kota Padang. Cara-cara hidup, dan bertutur karena perbedaan itupun sangat beragam disini. 


Kota Padang bisa dijadikan sebagai miniaturnya Indonesia karena memiliki keberagaman dan perbedaan yang menyatukan,"kata  Otoli Zebua.


 Sementara Iman Jaya Harefa bercerita. Di Dampingi Ketua DPD HIMNI Sumbar Pdt. Edison Hulu S. Th. SPd. M. Th. Serta Ketua DPC HiMNI Kepulauan  Mentawai  Sudieli Hulu.  Mengatakan pengalamanya   kepada Surat Kabar Jenius  Timeline, bahwa Kota Padang merupakan salah satu kota tua yang terletak di kawasan Pesisir Pantai Barat Sumatera. Kota Padang memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut: sebelah Utara berbatasan dengan Kabupeten Padang Pariaman, 


Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Pesisir Selatan, 


Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Solok dan sebelah Barat berbatasan dengan Samudera Indonesia.


Apalagi kita sudah tahu bahwa Menurut Sejarawan Universitas Andalas Anatona Gulo, luas Kota Padang sekarang dengan Padang dahulu berbeda. Sekarang kota Padang lebih luas. 


Ketika di masa pemerintahan VOC Belanda pada akhir abad 17, yang termasuk Kota Padang adalah daerah sekitar bibir pantai, kira-kira dari Teluk Bayur (dulu Emmahaven) sampai Ulak Karang Purus, dan arah ke timur sampai ke Simpang Haru.


Dahulunya Padang ini dikelilingi oleh daerah Padang Pariaman. Pada tahun 1980’an,


 Setelah adanya pemekaran, daerah yang di luar Teluk Bayur sampai Ulak Karang dan Simpang Haru itu disebut dengan Padang Luar Kota, oleh karena itulah ada istilah Padang Kota dan Padang Luar Kota.


Lantas suku apakah pendatang paling awal di Kota Padang?



“Kalau pertanyaannya siapakah penduduk asli Kota Padang, maka kita mengacu kepada daerah yang kecil tadi (Teluk Bayur sampai Ulak Karang dan Simpang Haru). 


Dan boleh dikatakan salah satu pendatang awal ke Kota Padang itu adalah Suku Nias, karena orang Nias ini termasuk suku yang suka merantau. 


Namun mereka tak punya pilihan soal daerah tujuan merantau ini dan daerah tujuan utama rantau mereka itu memang hanya ke daerah pesisir pantai barat sumatera,” ujar Iman  Jaya Harefa Ketua DPC HIMNI yang baru di lantik ini.


“Di Aceh orang Nias banyak, di Sibolga juga banyak, di Bengkulu juga, di Meulaboh juga banyak, tapi keberadaan orang Nias itu yang paling menonjol ya di Padang,



Ia mengatakan, menonjolnya orang Nias di Padang tidak terlepas dari keberadaan kota Padang sebagai pusat pemerintahan VOC Belanda pada akhir abad ke 17 dulu. Kota Padang di masa itu boleh dikatakan sebagai kota metropolitan seperti yang dikatakan oleh Rusli Amran dan kota besar tentu menjadi daya tarik bagi orang untuk mengadu nasib.


Dikatakan, Iman HIMNI masyarakatnya saling  menguatakan untuk bahu membahu dalam menopang Ekonomi seperti menggunakan produk lokal terlebih produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah(UMKM).


"Mari kita suksekan program nasional bangga menggunakan produk lokal,  Karena ini adalah era digital, gunakanlah teknologi diguyal itu dalam memasarkan produk lokal kita. Namun di zaman digital kita juga mesti  tetap hati-hati untuk tetap bijak menggunakan teknologi informasi dan sosial media. 


HIMNI bersama seluruh masyarakat Kota Padang tidak mudah terprofokasi atas informasi yang diragukan kebenarannya," kata  Iman mengakhiri. ( Miss linda)