Type Here to Get Search Results !

Kejenuhan Dalam Belajar

Kejenuhan Dalam Belajar

A. Kejenuhan Dalam Belajar

1. Pengertian kejenuhan belajar

Kejenuhan belajar ialah rentang waktu tertentu yang digunakan untuk belajar, tetapi tidak mendatangkan hasil, Menurut Robert (dalam Muhibbin Syah, 2012: 181)

 

2. Faktor Penyebab Terjadinya Kejenuhan Dalam Belajar

Menurut Chaplin (dalam Muhibbin Syah, 2012:181), kejenuhan belajar dapat melanda siswa apabila ia telah kehilangan motivasi dan kehilangan konsolidasi salah satu tingkat keterampilan tertentu sebelum siswa tertentu sampai pada tingkat keterampilan berikutnya. Selain itu, kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar siswa telah Sampai pada batas kemampuan jasmaniahnya karena bosan dan keletihan.

 

3. Cara Mengatasi Kejenuhan Dalam Belajar

Keletihan mental yang menyebabkan munculnya kejenuhan belajar, bisa diatasi dengan kiat-kiat berikut ini.

1) Melakukan istirahat dan mengkonsumsi makanan dan minuman yang bergizi dan cukup.

2} Menjadwalan kembali jam-jam dari hari-hari belajar yang dianggap lebih memungkinkan siswa lebih belajar dengan giat

3}  Menataan kembali lingkungan belajar siswa yang meliputi pengubahan posisi meja tulis, lemari, rak buku, dan alat-alat perlengkapan belajar sampai memungkinkan siswa merasa berada ditempat yang lebih menyenangkan untuk belajar

4)  Memberikan motivasi dan stimulasi baru agar siswa merasa terdorong untuk belajar lebih giat daripada sebelumnya

5) Siswa harus berbuat nyata (tidak menyerah atau tinggal diam) dengan cara mencoba belajar dan belajar lagi. Serta menggunakan metode yang bervariasi dalam belajar.

 

B. Transfer Dalam Belajar

1. Pengertian Transfer Dalam Belajar

Dalam buku psikologi pendidkan (Purwanto Ngalim, 1990:108), transfer belajar adalah apabila seseorang mampu menerapkan sebagian atau semua kecakapan kecakapan yang telah dipelajarinya dalam situasi lain yang tertentu.

 

2. Ragam Transfer Belajar

Menurut Gagne (dalam Syah, 2012: 160), transfer belajar dapat digolongkan kepada empat kategori yaitu.

a. Transfer positif

Transfer positif dapat terjadi dalam diri seorang siswa apabila guru membantu untuk belajar dalam situasi tertentu yang mempermudah siswa tersebut belajar dalam  situasi-situasi lainnya. Contohnya, siswa yang menguasai matematika akan mudah untuk mempelajari fisika karena banyak kesamaan hitung-hitungan rumus

 

b. Transfer negatif

Transfer negatif dapat dialami seorang siswa apabila ia belajar dalam situasi tertentu yang memiliki pengaruh merusak terhadap keterampilan/pengetahuan yang dipelajari dalam situasi-situasi lainnya. Contohnya, orang yang sudah terbiasa berhitung dengan kalkulator akan susah ketika berhitungan manual.

 

c. Transfer Vertikal

Transfer vertikal (tegak lurus) dapat terjadi dalam diri seorang siswa apabila pelajaran yang telah dipelajari dalam situasi tertentu membantu siswa tersebut dalam menguasi pengetahuan/keterampilan yang lebih tinggi/rumit. Contoh : siswa yang telah menguasai prinsip aritmatika akan mudah untuk belajar deret bilangan.

d. Transfer Lateral

Transfer lateral (ke arah samping) dapat terjadi dalam diri seorang siswa apabila ia mampu menggunakan materi yang telah dipelajarinya untuk mempelajari materi yang sama kerumitannya dalam situasi-situasi yang lain. Contohnya, siswa yang mempelajari bahasa Inggris akan mudah untuk mempelajari bahasa Jerman.

 

3. Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Transfer Belajar

a.  Intelegensi, individu yang lancar dan pandai biasanya segera mampu menganalisa dan dapat melihat hubungan logis, ia segera melihat unsur-unsur yang sama serta pola dasar atau kaidah hukum, sehingga sangat mudah terjadi transfer.

b.  Sikap, Meskipun orang mengerti dan memahami sesuatu serta hubungannya dengan yang lain, tetapi pendirian/kecenderungannya menolak/sikap negatif, maka transfer tidak akan terjadi, dan demikian sebaliknya.

c.  Materi Pelajaran, Biasanya mata pelajaran yang mempunyai daerah berdekatan akan mudah terjadi transfer. Contohnya: Matematika dengan Statistika akan lebih mudah terjadi transfer.

d. Sistem Penyampaian Guru, Pendidik yang senantiasa menunjukkan hubungan antara suatu pelajaran yang sedang dipelajari dengan mata pelajaran yang lain atau dengan menunjuk kehidupan nyata yang dialami anak, biasanya akan mudah terjadi transfer.