Type Here to Get Search Results !

Yozarwardi Usama Putra. S. Hut. M.Si.,Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sumbar "Selalu Membantu Dan Menghimbau Masyarakat Waspada Karhutla"*

 Yozarwardi Usama Putra. S. Hut. M.Si.,Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sumbar

"Selalu Membantu Dan Menghimbau Masyarakat Waspada Karhutla"*


   

 


SKJenius Timeline, Sumbar --- orang bijak pernah berkata semua mimpimu akan menjadi kenyataan  jika engkau punya keberanian  Untuk mengejarnya.

Sepertinya  kata kata ini menjadi pegangan  bagi Yozarwardi Usama Putra S. Hut. M. Si., Kepala Dinas Kehutanan Provinsi sumatera Barat  di dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

Bahkan ketika ditemui dan diwawancara  Surat Kabar Jenius  sangat senang dengan tutur katanya yang lembut dan ramah.


 Lelaki kelahiran. Padang, 6 April 1969 ini  menghimau masyarakat agar waspada, sesuai dengan  info BMKG menyebutkan tahun 2022 ini memiliki potensi terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).


 Hal ini dilihat berdasarkan  Info BMKG berkurangnya cuaca hujan yang berlangsung di Sumbar.


Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sumbar Yozarwardi mengatakan berkurangnya curah hujan yang terjadi di Sumbar  Juli 2022 ini, patut diwaspadai adanya karhutla.


"Tahun 2022 ini  Dinas Kehutanan waspada Karhutla karena berdasarkan info BMKG memprediksi bakalnya banyak titik api. Jadi karhutla pun patut diwaspadai. 


Karena sejak awal tahun saja, curah hujan berkurang di Sumbar," katanya ketika diwawancara Surat Kabar Jenius di ruang kerjanya, Rabu (5/7/2022).


Dia menyebutkan kasus karhutla yang terpantau sepanjang tahun 2022 ini, telah terjadi di sejumlah daerah di Sumbar, seperti di Kabupaten Pesisir Selatan, Agam, Sijunjung, Dharmasraya, dan Kabupaten Limapuluh Kota.


Daerah-daerah yang telah terjadi karhutla itu, memang merupakan daerah rawan karhutla di Sumbar. 


Bahkan hampir setiap tahunnya ada kasus karhutla di daerah tersebut.


Yozarwardi menyatakan menyikapi kondisi demikian, Dinas Kehutanan Provinsi Sumbar telah melakukan berbagai persiapan, seperti berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Satgas Karhutla dan komunitas atau kelompok lainnya.


"Untuk  Provinsi Sumbar  kita Punya kelompok Masyarakat Peduli Api,   yaitu Satgas Karhutla yang tersebar di kabupaten dan kota. Mereka menjadi perpanjangan pengawasan di lapangan, bila ada munculnya titik api," ujarnya.



Menurutnya selama ini Dinas Kehutanan Provinsi Sumbar terus memperkuat koordinasi dengan berbagai pihak yang terlibat dalam penanganan karhutla tersebut. 


Apalagi kini, musim kemarau mulai melanda Sumbar, sehingga perlu secara intens berkomunikasi dengan seluruh daerah di Sumbar.


Bahkan bila terjadi karhutla Dinas Kehutanan Provinsi Sumbar,  selalu bersinergi dengan  KLHK melalui Balai Pengendalian Perubahan Iklim (BPPI) yakni manggala api.


"Kita memang terbatas personel dan anggaran. Beruntung KLHK siap bantu Sumbar bila terjadi karhutla yang sulit ditangani oleh personel di Sumbar. 


Hal ini tentunya menjadi kekuatan, agar karhutla di Sumbar bisa dikendalikan dengan baik," ungkapnya.


Di satu sisi, Yozarwardi menyebutkan kendati tahun 2022 ini perlu diwaspadai potensi karhutla, namun melihat sejak tahun 2017 hingga 2021, kasus karhutla di Sumbar mengalami tren penurunan.


Dimana di tahun 2017 itu luas lahan yang terbakar akibat karhutla seluas 148,5 hektare, tahun 2018 1.045,5 hektare, tahun 2019 245,51 hektare, tahun 2020 hanya 72,2 hektare, dan tahun 2021 luas lahan yang terbakar akibat karhutla 54,47 hektare.


Melihat tahun  sebelumnya 2017-2021 itu memang Sumbar terbilang curah hujan cukup bagus, sehingga setiap titik api yang muncul, langsung padam akibat turunnya hujan.


Tapi berbeda di tahun 2022 ini, curah hujan yang turun terbilang sangat sedikit. Dengan demikian lahan yang bergambut sangat rentan terjadi karhutla.


"Potensi ini telah kita petakan juga, karena biasanya daerah-daerah yang sudah rawa terjadi karhutla. 


Jadi koordinasi dengan kabupaten dan kota terus kita intenskan. Bila ada karhutla, langsung bergerak melakukan penanganan," sebutnya.


Dikatakannya dalam mewaspadai terjadinya karhutla  di Sumbar serta untuk antisipasi Gubernur Sumbar juga sudah melayangkan surat serta menghimbau Bupati dan Wali Kota agar mensosialisasikan tentang pencegahan karhutla. Lalu turut berkoordinasi dengan KLHK dan Satgas Karhutla.


"Selaku Dinas Kehutanan Provinsi Sumbar Kita pantau terus daerah-daerah yang rawan karhutla di  Provinsi Sumbar ini," tegasnya.


Adapun daerah yang rawan karhutla di Sumbar tersebar di Kabupaten Pesisir Selatan, Dharmasraya, Sijunjung, Limapuluh Kota, Pasaman, dan lainnya. (Mislinda)