Hebat, Idra Putri Serahkan Buku Solo ke-2 Nya kepada Kakankemenag Padang
SKJenius Timeline, Padang, ------ Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Kota Padang Idra Putri menyerahkan hasil karyanya dalam bentuk buku Kumpulan Puisi yang berjudul "Ambigu" kepada Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Padang H. Edy Oktafiandi disela-sela kegiatan Taklshow bertempat di Studio Humas, Jumat (12/08/22).
H. Edy Oktafiandi langsung memberikan apresiasi dan acungan jempol kepada Idra Putri yang juga pernah terpilih menjadi Seribu Guru Motivator Literasi se-Indonesia. Kakankemenag berpesan teruslah menulis karena dengan menulis itu inspirasi, ide-ide cemerlang, dan kreatif akan tertuang dalam bentuk tulisan yang akan menginspirasi banyak orang dan penuh manfaat.
Edy Oktafiandi juga mengatakan bahwa di MTsN 1 Kota Padang banyak Guru dan Siswa yang punya kompetensi dalam menulis, hal itu telah terlihat secara kasad mata dari beberapa karya yang telah dilahirkan bahkan selalu menghiasi media pemberitaan baik cetak maupun online dan juga mengisi Pojok Literasi di Kanwil Kemenag Sumbar, Kantor Kemenag Kota Padang, dan Pustaka-pustaka madrasah di Kota Padang.
Idra Putri mengungkapkan rasa syukur dan harunya karena ditengah kesibukannya sebagai Plt. Kepala Madrasah, tugas-tugas sebagai Wakil Kurikulum, sebagai pendidik yang juga harus mengajar dua belas jam tatap muka, sebagai Fasilitator Provinsi (Fasprov), sebagai pengurus KPPL Kemenag Padang, sebagai Seribu Guru Motivator Literasi Indonesia, dan sebagai istri dan ibu dirumah tangga namun Idra mampu menyelesaikan bukunya yang kedua ini, disamping puluhan buku antologi yang juga sudah diterbitkan.
Idra mengucapkan terima kasih kepada H. Edy Oktafiandi sosok pimpinan yang selalu menginspirasi, mensupport dan menghargai setiap karya yang dilahirkan oleh guru, terima kasih juga disampaikan kepada unsur pimpinan, guru, dan pegawai MTsN 1 Padang atas dukungan dan doanya sehingga Ia mampu menyelesaikan bukunya.
Inpirasi menulis bagi Idra Putri telah tumbuh sejak padatnya rutinitas yang dijalani. Menulis seperti makan, kalau tidak menulis dalam sehari rasanya ada yang berkurang.
Kamad berpesan kalau kita mau semuanya bisa menulis, sesibuk apapun kita yang penting ada keinginan. Kalau keinginan sudah ada maka ide - ide akan mengalir begitu saja.
Selanjutnya rela mengeluarkan uang untuk buku, baik yang dibeli untuk referensi maupun biaya cetak buku sendiri. Kalau ingin jadi penulis jangan perhitungan dengan biaya peningkatan kompetensi diri. Dengan ikut pelatihan menulis hingga bisa menerbitkan sebuah buku juga salah satu upaya peningkatan kompetensi diri. Kita ASN diberi tunjangan untuk meningkatkan kompetensi diri. Apalagi bisa melahirkan sebuah buku yang bisa dijadikan untuk angka kredit naik pangkat yang ujung- ujungnya juga menambah koin.
Idra menulis berdasarkan pengalaman harian yang dijalaninya. Rasa senang, capek, benci, dan bahagia dan fenomena di lapangan semuanya dituangkan dalam bentuk tulisan, baik berbentuk puisi, cerpen, pentigraf, artikel, opini dan lain- lain.
Dengan menulis kita bisa mengungkapkan rasa yang terpendam, suka dan duka. Dengan menulis kita bisa mengukur kemampuan dalam mengolah bahasa. Jadilah penulis agar bisa dikenal dunia, ungkap Idra.( DTB)