Type Here to Get Search Results !

Kolaborasi Statistik dan Jurnalistik Sukses Membangun Negeri. BPS Sumbar Regosek

 Kolaborasi Statistik Dan Jurnalistik Sukses Membangun Negeri. BPS Sumbar  Regosek






SKJenius Time line, Sumbar----Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatra Barat (Sumbar) berencana menggelar sensus pertanian pada tahun depan.


Registrasi sosial ekonomi ditargetkan pada 1.585.088 keluarga di 19 kabupaten dan kota di Sumbar melibatkan 8.182 petugas yang dilaksanakan melalui pendataan lapangan serentak pada 15 Oktober hingga 14 November 2022.kata Koordinator Fungsi Statistik Sosial BPS Sumbar Krido Saptono di Padang, Kamis.(6/6-2022). Kepada Surat Kabar Jenius Time line. 


Ia mengatakan pengumpulan data dilakukan secara manual melalui wawancara dengan cakupan 100 persen penduduk.


Registrasi sosial ekonomi merupakan sistem dan basis data seluruh penduduk yang terdiri atas profil, kondisi sosial, ekonomi, tingkat kesejahteraan yang terhubung dengan data induk kependudukan," kata Krido. 


Ia menyampaikan hal itu pada workshop wartawan dengan tema Kolaborasi Statistik dan Jurnalistik Kunci Sukses Membangun Negeri.


Menurutnya, berdasarkan arahan Presiden Jokowi perlu dilakukan registrasi sosial ekonomi sebagai bagian dari reformasi program perlindungan sosial.


Kepala BPS Sumbar, Herum Fajarwati mengatakan, sensus tersebut persisnya bakal digelar pada 1 – 31 Mei 2023.


Sensus pertanian tersebut bertujuan untuk menyediakan data struktur pertanian dan data yang dapat digunakan sebagai tolok ukur statistik pertanian.


Sensus bertujuan untuk menyediakan kerangka sampel untuk survei pertanian,” ujarnya dalam workshop wartawan di Hotel Santika Premiere, Kota Padang, Kamis (5/10/2022).


Dalam sensus kali ini, pihaknya bakal mendata seluruh pelaku usaha, baik perorangan, kelompok, maupun perusahaan pertanian berbadan hukum di Sumbar.


Sensus ini merupakan program nasional, dan digelar juga di provinsi lainnya di Indonesia. “Saat ini, kita masih dalam tahap persiapan,” ungkap Herum.


Adapun cakupan dalam sensus ini yaitu tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan, dan jasa pertanian.


“Data sensus pertanian 2023 ini sangat diperlukan untuk menjawab isu strategis terkini di sektor pertanian,” terangnya.


“Selain itu, hasil sensus juga dapat dimanfaatkan untuk mengetahui potensi terkait petani milenial dan modernisasi adopsi teknologi di sektor pertanian,” imbuh Herum.


Sebagai informasi, sensus pertanian 2023 merupakan sensus pertanian ketujuh yang diselenggarakan BPS.


Sensus ini digelar setiap 10 tahun sekali, pada setiap tahun berakhir angka tiga. Makanya, pada 2023 kita gelar kembali,” tandasnya.(Ms.linda )