Type Here to Get Search Results !

Gunakan Hak Pilih dalam Pemilu Malaysia warga Antri Dua Jam

 Gunakan Hak Pilih dalam Pemilu Malaysia warga Antri Dua Jam




SKJENIUS TIME LINE, Kuala Lumpur --- Warga Malaysia mengantre di tempat-tempat pemungutan suara untuk memilih anggota parlemen dalam pemilihan umum yang dipercepat pada Sabtu (19/11).

Hujan sempat turun di sebagian wilayah pada pagi hari, tetapi kemudian banyak pemilih harus berdiri dalam antrean di tengah terik matahari sebelum masuk ke TPS. Sebagian TPS berada di sekolah-sekolah yang libur pada hari Sabtu.


Salah seorang pemilih di daerah pemilihan Gombak, Selangor, menceritakan dia mulai mengantre pukul 10.00 sesuai dengan rekomendasi waktu dalam kartu memilihnya.




"Tapi saya mesti menunggu sampai dua jam sebelum masuk ke bilik pengundi karena banyak orang. Orang-orang tua juga sama, harus menunggu walau mereka dialokasikan waktu paling awal," kata Ahmad kepada BBC News Indonesia.


Lima kandidat bertarung di dapil Gombak, termasuk petahana Azmin Ali dan Menteri Besar Selangor Amirudin Shari.



Seorang pemilih lain, Grace mengaku telah mengantre selama satu setengah jam di sebuah TPS Petaling Jaya.


"Orang ramai sekali, tampak bersemangat. Saya mau perubahan di Malaysia," katanya seraya menambahkan dia mendukung koalisi oposisi.


Hingga menjelang sore, sekitar 58% pemilih telah menggunakan hak suara, kata Suruhanjaya Pilihan Raya Malaysia (SPRM) setara dengan KPU di Indonesia.


Sebanyak 945 calon berkompetisi untuk merebut 222 kursi. Namun pemilihan di satu daerah pemilihan ditunda ke tanggal 7 Desember menyusul kematian seorang kandidat. Dengan demikian total kursi parlemen yang diperebutkan hari ini adalah 221.


Partai politik atau koalisi partai politik yang memenangkan setidaknya 112 kursi berhak membentuk kabinet, dan menunjuk perdana menteri. Tapi karena ada penundaan di satu daerah pemilihan, maka hari ini koalisi minimal harus mendapat 111 kursi.


Adapun jumlah pemilih terdaftar 21 juta orang, termasuk 6,23 juta pemilih baru.


Peningkatan jumlah pemilih dikarenakan adanya sistem pendaftaran otomatis bagi warga yang memenuhi syarat dan karena usia memilih diturunkan dari 21 menjadi 18 tahun untuk pertama kalinya.


Ada 1,4 juta pemilih golongan usia 18-20, yang dikenal dengan sebutan Undi18.


Pengamat politik dari Universitas Teknologi Mara, Mujibu Abdul Muis, mengatakan pemilu kali ini amat tenang tapi sambutannya hangat.


"Persentase pemilih sejauh ini dilihat meningkat berbanding pemilu lalu. Tetapi saingan blok Pakatan sekarang dua yang dominan, mungkin menjadikan tidak ada partai yang akan sampai ke angka 112," jelasnya kepada wartawan BBC News Indonesia, Rohmatin Bonasir.


Sistem pemilihan umum di Malaysia mengadopsi model parlementer Inggris setelah merdeka 


Pertama kali dalam sejarah Malaysia, warga 18-20 tahun punya suara dalam pemilu 2022

Indera Ikmalrudin Ishak selaku Sekretaris Suruhanjaya Pilihan Raya Malaysia (SPRM) mengatakan tempat pemungutan suara yang disediakan mencapai 8.958 unit.


Dikatakan TPS dibuka dari pukul 08.00 hingga 18.00 untuk wilayah Semenanjung, dan pukul 07.30 sampai 17.30 untuk wilayah Sabah dan Sarawak.


Sejumlah lembaga telah mengeluarkan proyeksi hasil pemilihan berdasarkan survei sebelum pencoblosan.


Sebagian menempatkan koalisi Pakatan Harapan pimpinan sosok oposisi Anwar Ibrahim unggul dalam perolehan suara. Sebagian lagi memproyeksikan koalisi yang akan unggul adalah Barisan Nasional di bawah partai utama UMNO.


Ada pula yang memproyeksikan Perikatan Nasional, dengan partai utama Bersatu dan PAS, bisa unggul dalam perolehan suara.


Walaupun proyeksi mereka berbeda-beda, ada satu kesamaan dari hasil survei berbagai lembaga itu. Tak satu pun koalisi diperkirakan akan bisa mengumpulkan cukup suara untuk membentuk pemerintahan sendiri, tanpa harus menggandeng koalisi lain.


Pemilu dipercepat sembilan bulan dari tenggat waktu. Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob mendapat tekanan dari faksi-faksi di partainya, UMNO, untuk menggelar pemilu ini.(jm 01)