Type Here to Get Search Results !

PT. POS Indonesia ( Persero) Untung Besar ,Pensiunan Pos Tidak Sejahtera Gelar Doa Bersama

PT. POS  Indonesia( Persero) Untung Besar ,Pensiunan Pos Tidak Sejahtera Gelar Doa Bersama






SKJENIUS TIME LINE, Padang ----Tujuh belas (17 ) Tahun PPPos (Persatuan Pensiunan Pos Seluruh Indonesia)  Menunggu janji untuk disejahterakan. Jelas Djoni korlap Aksi Do'a  bersama di dampingi Ikhsan Ramos, mengetuk Hati Direksi peduli terhadap Kesejahteraan  insan Pensiunan Pos Do'a bersama


Ternyata sampai tahun 2023 Uang pensiunan Pos  yang di terima selalu di bawah UMR yang membuat masa tua meranan dan tidak berselera. 


Untuk itu seluruh persatuan  Pensiunan  Seluruh Indonesia mengadakan aksi do'a bersama (ADOB)  selasa 14 Maret 2023 di Aula KCU PT. Pos Indonesia (Persero)  Kota Padang yang di pimpin langsung oleh Koordinator PPPos Indonesia KCU Kota Padang.


Selanjutnya Kata sambutan Ketua P2POS Wilayah 2 Sumbar , Riau dan Kepri Bpk Syahril di dampingi  Syafri Ketua P2Pos Cabang  Kota Padang,beserta Djoni korlap beserta para seluruh Pensiunan yang tergabung dalam  Aksi Do'a mengetuk Hati Direksi peduli terhadap Kesejahteraan  insan Pensiunan Pos Do'a bersama Aksi Damai Do'a Bersama P2POS mengatakan 

Para pensiunan yang tergabung dalam Persatuan Pensiuan Pos (PPPos) seluruh Indonesia yang saat ini berjumlah 21.600 orang juga akan serentak mengikuti doa bersama di masing-masing Kantor Cabang Utama dan Kantor Cabang PT Pos Indonesia Kota Padang. 


Do'a bersama yang bakal digelar nanti merupakan aksi keprihatinan dimana uang pensiunan yang diterima setiap bulan jauh di bawah UMR sehingga tidak mencukupi untuk kebutuhan hidup.


Untuk itu, pihaknya menuntut kepada Direksi PT Pos untuk kembali mencairkan uang ketupat lebaran yang selama tiga tahun ke belakang tidak diberikan, terhitung sejak tahun 2020 hingga tahun 2023.


"Kami meminta pemberian uang ketupat pada lebaran/Idul Fitri 1444 H/2023 M kembali dicarikan, karena sudah tiga kali lebaran uang ketupat dihentikan oleh Direksi PT Pos Indonesia (Persero),"


Kami para pensiunan pos terakhir menerima uang ketupat sebesar Rp750 ribu pada idul fitri tahun 1439 H/2019 M dan sejak Idul fitri 1440 H/2020, Direksipos tiba-tiba menghentikan uang ketupat sehingga sudah 3 tahun ini para pensiunan pos tidak menerima uang ketupat," jelasnya.


Selain itu, PPPos juga menuntut penyesuaian Tunjangan Pangan (TP) yang dinilai tidak mencukupi. Pasalnya, sejak tahun 2005 tunjangan pangan berupa beras senilai Rp5.000 setiap bulannya diterima oleh para pensiunan ini. Padahal, saat ini harga beras sudah naik di angka Rp12.000 per kilogram. 


"Peningkatan Tunjangan Pangan (TP) berupa beras yang sejak tahun 2005 dihargai sejumlah uang dengan harga Rp 5.000,00 (lima ribu rupiah) per kilogram sampai dengan sekarang harga beras sudah naik lebih dari 100 persen namun demikian Direksi PT Pos Indonesia (Persero) belum pernah melakukan peninjauan tentang kenaikan harga beras tersebut," tegasnya.(Mislinda)