Type Here to Get Search Results !

Pengabdian Tak Bertepi Seorang Leonardy Harmainy

 Pengabdian Tak Bertepi Seorang Leonardy Harmainy

SKJENIUS TIME LINE, Padang ---Ladang pengabdian itu bisa dimana saja, Tapi bagi seorang H. Leonardy Harmainy Datuak Bandaro Basa, SIP, MH, jalur legislatif adalah takdir yang harus dijalaninya.


Memulai dari seorang pengusaha, pria kelahiran 7 September 1956 ini, sekarang menjabat Ketua Badan Kehormatan (BK) Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI).


Leonardy masuk ke DPD RI ketika menjadi Pengganti Antar Waktu (PAW) Irman Gusman yang tersangkut kasus hukum. Leonardy dilantik pada bulan Mei 2017, sampai habis masa jabatan 2019.


Pada Pemilu 2019, Leonardy maju lagi jadi Calon DPD RI Dapil Sumbar, dan berhasil meraih posisi ke-4 dengan jumlah suara 199.027.


Sehingganya Leonardy kembali berkiprah di DPD RI untuk periode 2019-2024.


Karir politik putra Koto Gadang Kabupaten Agam ini dimulai ketika ia terpilih menjadi Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) utusan Sumbar pada tahun 1999.


Kemudian terpilih menjadi Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Partai Golkar Sumbar pada tahun 2001, dan dijabat selama 2 periode sampai tahun 2009.


Pada masa memimpin Partai Golkar itulah, Leonardy terpilih menjadi Anggota DPRD Sumbar di Pemilu 2004, dan didaulat menjadi ketua lembaga tersebut untuk periode 2004-2009.


Kemudian, di Pemilu 2009 kembali terpilih menjadi Anggota DPRD Sumbar, dan menjadi wakil ketua untuk periode 2009-2014.


Pada Pemilu 2014, Leonardy mencoba melaju ke tingkat nasional, bertarung menjadi Calon Anggota DPD RI Dapil Sumbar. Tapi Leonardy hanya menduduki posisi ke-5, sementara yang diutus cuma 4 orang per-provinsi.


Setelah istirahat sekitar 3 tahun. Nasib berkata lain. Di tahun 2017, Allah membukakan jalan bagi Leonardy menuju DPD RI, dengan menjadi PAW Irman Gusman.


Mulai lah saat itu Leonardy mengabdi menjadi perwakilan Sumbar di Senayan —sebagai Anggota DPD RI.


Sebenarnya, Leonardy pernah ingin pindah jalur ke eksekutif, dengan ikut Pilkada Sumbar 2005, dimana ia sebagai Calon Gubernur berpasangan dengan Rusdi Lubis, sebagai Calon Wakil Gubernur.


Saat itu ada 5 pasang yang ikut; Gamawan Fauzi – Marlis Rahman, Leonardy Harmainy – Rusdi Lubis, Kapitra Ampera – Dalimi Abdullah, Irwan Prayitno – Ikasuma Hamid, dan Jeffrie Geovani – Dasman Lanin.


Tapi nasib tidak berpihak kepada pasangan Leonardy Harmainy – Rusdi Lubis. Di Pilkada Sumbar 2005 itu, pasangan Gamawan Fauzi – Marlis Rahman berhasil memenangkan pertarungan.


Ya. Takdir menggariskan bahwa seorang Leonardy pengabdiannya bukan di eksekutif, tapi di legislatif.


Selama berkiprah di DPRD Sumbar, bersama stakeholder lainnya, sudah banyak kontribusi Leonardy di dalam derap pembangunan Sumbar —baik bidang keagamaan, sosial, politik, ekonomi, budaya, dan lainnya.


Di masa Leonardy memimpin DPRD Sumbar, banyak infrastruktur (besar) di Sumbar yang diperjuangkan untuk dibangun.


Begitu juga ketika ladang pengabdian Leonardy berpindah ke DPD RI. Berbagai aspirasi daerah, khususnya Sumbar, disuarakan/diperjuangkan Leonardy di tingkat nasional.


Apalagi dengan dipercayanya Leonardy memangku jabatan bergengsi dan berwibawa; sebagai Ketua Badan Kehormatan (BK) DPD RI —yang merupakan kehormatan juga bagi Sumbar.


“BK DPD RI itu mempunyai tugas menjalankan operasional secara utuh sesuai tata tertib DPD RI. Kemudian menjaga kode etik, yang artinya menjaga harkat, martabat, kehormatan, citra dan kredibilitas anggota dan marwah lembaga DPD RI,” urai Leonardy .(Mislinda)