Type Here to Get Search Results !

Lima Ciri Orang yang Bahagia: Refleksi dalam Mencapai Kebahagiaan Hakiki

 Lima Ciri Orang yang Bahagia: Refleksi dalam Mencapai Kebahagiaan Hakiki

Oleh : H. Zulkifli, S. Ag MM CWC

Mahasiswa Pascasarjana UM Sumbar


SKJENIUS TIME LINE,---Kebahagiaan adalah harapan setiap orang, namun tidak semua orang bisa meraihnya. Dalam kehidupan ini, setiap insan memiliki cita-cita untuk mencapai kebahagiaan tidak hanya untuk dirinya, tetapi juga untuk keluarga dan orang-orang di sekitarnya. Cita-cita itu tentu bisa terwujud, namun ada kalanya juga berbalik menjadi kenyataan yang sebaliknya. Dalam tulisan ini, penulis ingin berbagi tentang beberapa ciri orang yang bahagia.


Ada lima tanda-tanda orang yang benar-benar bahagia.

1. Selalu Bersyukur

Orang yang bahagia senantiasa bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah. Seperti yang dijanjikan Allah, jika manusia bersyukur, Allah akan menambah nikmat-Nya. Sebaliknya, bagi mereka yang tidak bersyukur, azab-Nya sangat pedih.


2. Hati yang Tentram dengan Iman

Orang bahagia merasa nyaman dan tentram dengan iman yang dimilikinya. Seperti yang bijak dikatakan, dengan iman hidup menjadi terarah, dengan ilmu menjadi mudah, dan dengan seni hidup menjadi indah.


3. Mampu Merawat Hubungan dengan Allah

Hubungan dengan Allah sangat penting, terutama dalam meningkatkan kualitas ibadah, khususnya shalat. Setiap peristiwa dalam kehidupan selalu disikapi dengan berdoa dan berserah diri kepada Allah SWT.


4. Menjaga Hubungan Baik dengan Sesama

Kebahagiaan tidak hanya berasal dari hubungan dengan Allah, tetapi juga dengan orang-orang di sekitar. Mereka yang bahagia cenderung memiliki hubungan yang akur dan kompak dengan sesama. Kehidupan mereka tenang dan menyenangkan, dengan tetangga yang baik dan sholeh.


5. Sederhana dan Redha terhadap Takdir

Orang bahagia hidup dengan kesederhanaan dan menerima segala keputusan Allah. Mereka tidak terjebak dalam kehidupan duniawi, melainkan memfokuskan diri pada kehidupan akhirat, meningkatkan ibadah, iman, dan takwa sebagai bekal untuk kehidupan yang kekal.


Melalui bulan Ramadhan ini, mari kita muhasabah diri. Sudahkah kita meraih kebahagiaan hakiki di sisi Allah? Semoga kita semua bisa mencapai kebahagiaan yang sejati, tidak hanya di dunia, tetapi juga di akhirat kelak.(zul)